
Oleh: Gladis Putri Shakila, Jurusan Akuntansi, Universitas Bangka Belitung
Bangka Belitung, Kabarbelitung.com – Pulau Bangka memiliki sumber daya alam yang melimpah, terutama dalam bidang pertambangan timah, perikanan, dan pertanian. Namun eksploitasi sumber daya yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dalam jangka panjang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan betapa pentingnya penggunaan akuntansi lingkungan sebagai alat untuk mengukur dan mengendalikan dampak ekologis pada aktivitas ekonomi Bangka.
Dalam artikel ini, akuntansi lingkungan sangat penting untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dalam praktik bisnis dan kebijakan publik.
Pendahuluan:
Akuntansi lingkungan adalah sistem informasi yang memasukkan masalah lingkungan ke dalam pengambilan keputusan ekonomi dan pelaporan keuangan (Schaltegger & Burritt, 2000). Metode ini menjadi sangat relevan untuk mendorong pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan di Pulau Bangka, yang bergantung pada bisnis penambangan timah.
Definisi dan Ruang Lingkup Akuntansi Lingkungan:
Akuntansi lingkungan tidak hanya mencatat transaksi keuangan tetapi juga memperhitungkan biaya yang berdampak negatif pada lingkungan seperti konservasi alam, pengurangan polusi, dan reklamasi lahan (Gray et al., 2014). Hal ini diperlukan agar perusahaan menjadi lebih transparan dan bertanggung jawab atas pengelolaan lingkungan hidup.
Aplikasi di Pulau Bangka Sektor Tambang:
Laporan keuangan perusahaan tambang harus mencakup dana CSR berbasis lingkungan dan estimasi biaya reklamasi pascatambang (Puspita & Yuyetta, 2020).
UMKM dan Pertanian:
Akuntansi lingkungan mendorong usaha kecil untuk mempertimbangkan penggunaan energi, udara, dan limbah yang efisien saat mereka memproduksi barang.
Sektor Pemerintah:
Standar belanja hijau dapat membantu pemerintah daerah mengarahkan belanja masyarakat pada inisiatif ramah lingkungan (OECD, 2021). Manfaat Strategis Penerapan akuntansi lingkungan tidak hanya memperkuat keberlanjutan usaha, tetapi juga meningkatkan citra perusahaan, menarik investor beretika (ethical investors), dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) (UNEP, 2015).
Pendekatan penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Pulau Bangka. Penggunaannya perlu diperluas di sektor industri, UMKM, dan pemerintahan untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan keseimbangan ekologi. Edukasi, regulasi, dan insentif dari pemerintah menjadi kunci keberhasilan implementasi praktik ini di tingkat lokal
Refrensi: Ria, R., & Deviarti, H. (2012). Evaluasi Pengungkapan Akuntansi Lingkungan dalam Perspektif PT Timah (Persero) Tbk. Binus Business Review. Yunita, N., Wardhani, R. S., Arobi, M., & Agustina, A. (2024). Green Accounting dalam Industri Pariwisata di Bangka Belitung melalui Pendekatan Berkelanjutan untuk Masa Depan.