Belitung, kabarbelitung.com – Dalam upaya mewujudkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin Tanjung Pandan kembali menyalurkan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kontribusi bandara dalam mendukung sektor sosial dan pelestarian lingkungan di wilayah Kabupaten Belitung. Kamis (06/11/2025).
Salah satu program yang direalisasikan adalah bantuan dana tunai kepada Surau Al Fatah Qolbi yang berlokasi di Desa Buluh Tumbang. Bantuan ini diharapkan dapat menunjang kegiatan keagamaan serta meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam beribadah.
Selain itu, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin juga menjalin kolaborasi bersama Yayasan Bakau Indonesia (Bakau Institut) dalam program pelestarian lingkungan. Melalui sinergi ini, disalurkan bantuan 1.000 bibit pohon mangrove yang ditanam di area pantai Gusong Bugis, Desa Juru Seberang.
Program ini bertujuan untuk mencegah abrasi dan menjaga keseimbangan alam di kawasan pesisir Belitung.
Pada hari yang sama, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin juga melaksanakan kegiatan penanaman 20 pohon beringin bonsai di area lingkungan kerja bandara. Jenis bonsai yang ditanam antara lain Bonsai Dolar Koi, Bonsai Iprik, dan Bonsai Karet. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mempercantik lansekap bandara sekaligus meningkatkan kualitas udara dan penghijauan di area operasional.
General Manager Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Bapak Hernindya Arie Setyawan, menyampaikan bahwa program TJSL ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Kami terus berupaya menjaga hubungan yang harmonis dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan. Melalui program TJSL ini, kami ingin berkontribusi lebih luas dalam aspek sosial dan pelestarian lingkungan di wilayah kerja bandara,” ujar Hernindya.
Beliau juga menambahkan bahwa keberadaan Bandara H.A.S. Hanandjoeddin memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan pariwisata dan investasi di Belitung.
“Bandara ini tidak hanya berfungsi sebagai pintu gerbang transportasi udara, tetapi juga sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Kami berkomitmen mendukung kelancaran operasional penerbangan dengan tetap mengutamakan keselamatan, serta menjadi bagian dari upaya memperkuat potensi pariwisata Belitung di kancah nasional dan internasional,” tambahnya.
Dengan semakin meningkatnya minat wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Belitung, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin terus memperkuat infrastruktur dan layanan penerbangannya. Kehadiran bandara ini menjadi gerbang utama menuju destinasi wisata unggulan di Pulau Belitung, sekaligus simbol sinergi antara kemajuan infrastruktur, pelestarian lingkungan, dan kepedulian sosial.
(*/Luise).




